logo

FOMO: Ketika Semua Terlihat Penting Tapi Tidak Ada yang Benar-Benar Bermakna

Produktivitas
Sabtu, 27 Desember 2025 • 15.01 WIB 3 menit baca 71x dibaca

FOMO atau Fear of Missing Out adalah kebiasaan mental yang bekerja dengan sangat halus di kehidupan modern. Ia tidak datang dengan suara keras atau tekanan nyata, tetapi hadir perlahan, membuat semua hal terlihat penting sementara maknanya perlahan memudar.

Ada masa di mana semuanya terasa mendesak. Notifikasi berdatangan tanpa henti. Timeline bergerak cepat. Orang lain terlihat melangkah lebih jauh. Kita seperti dikejar sesuatu, meski tak pernah benar-benar tahu apa yang sebetulnya sedang kita bangun.

Aneh rasanya. Kita sibuk mengejar banyak hal, mengisi hari dengan aktivitas, membuka banyak pintu sekaligus, namun tetap sulit menjelaskan apa sebenarnya yang sedang kita bangun.

FOMO bekerja dengan cara yang tenang. Ia tidak memaksa. Ia hanya berbisik pelan, “Kalau kamu tidak ikut, kamu akan tertinggal.” Dan tanpa sadar, kita menuruti bisikan itu.

Ketika Semua Hal Terlihat Penting

Masalahnya bukan karena kita malas atau kurang berusaha. Justru sebaliknya, kita terlalu responsif terhadap segala hal. Setiap peluang terasa sayang untuk dilewatkan. Setiap tren tampak seperti jalan masa depan. Setiap keberhasilan orang lain seolah menjadi cermin yang diam-diam menilai posisi kita.

Perlahan, fokus terbelah. Energi menipis. Pikiran kelelahan. Yang tersisa hanyalah rasa lelah yang sulit dijelaskan. Kita bergerak ke banyak arah, tetapi jarang yang benar-benar bertumbuh.

FOMO Tidak Membuat Kita Ketinggalan

Yang sering terjadi justru sebaliknya. FOMO membuat kita kehilangan arah. Ketika semua hal diberi prioritas yang sama, tidak ada satu pun yang benar-benar kita dalami.

Kita belajar banyak hal, tetapi dangkal. Kita memulai banyak hal, tetapi jarang menuntaskan. Dari luar terlihat aktif dan sibuk, namun di dalam sering muncul rasa kosong yang sulit diterjemahkan.

Ini bukan soal kurang kemampuan atau potensi. Ini soal terlalu banyak suara yang kita dengarkan sekaligus, hingga kita lupa suara mana yang sebenarnya perlu diikuti.

Ada Perbedaan Antara Update dan Bertumbuh

Tidak semua yang baru perlu diikuti. Tidak semua yang ramai perlu dimasuki. Tidak semua yang viral layak dijadikan tujuan hidup. Bertumbuh sering kali penuh dengan ketenangan. Ia pelan, sunyi, dan tidak selalu terlihat dari luar.

FOMO membuat kita terus menoleh ke luar, membandingkan langkah, mengejar ketertinggalan semu. Padahal, makna justru menunggu ketika kita berani melihat ke dalam dan jujur pada diri sendiri.

Mungkin yang Kita Takuti Bukan Ketinggalan

Mungkin yang sebenarnya kita takuti adalah diam dan menyadari. Menyadari bahwa kita lelah. Menyadari bahwa arah kita kabur. Menyadari bahwa sebagian hal yang kita kejar, ternyata bukan benar-benar yang kita butuhkan.

Hal ini tidak salah. Ini manusiawi. Namun sering kali, titik balik justru dimulai di sana, saat kita berhenti sejenak dan berani bertanya dengan jujur.

“Jika semua ini berhenti, apa yang benar-benar diperlukan dan harus tetap ada?”

Penutup

Dunia tidak akan pernah berhenti melambat. Notifikasi akan terus memenuhi kebisingan. Orang lain akan terus bergerak dengan jalannya masing-masing.

Namun ketenangan tidak datang dari mengejar semuanya. Ketenangan lahir dari memilih dalam keadaan sadar. Bukan karena takut ketinggalan, tetapi karena berkorban secara penuh pada hal yang memang layak diperjuangkan.

Artikel Terkait